Lebaran "Ala Corona"
"Teman-teman sedulurku kabeh..kami sakeluarga nagaturaken sugeng riyadi sedoyo kelepatan nyuwun pangapunten"
Lebaran tahun ini penuh keprihatinan. Dirayakan dengan cara yang berbeda.. karena adanya pandemi Covid-19.
"Isi semua menuntut pengorbanan untuk tidak mudik dan tidak bersilaturahim seperti biasanya,"
Gak usah mudik dulu boss..sabar sik yo..karena sayang semua.. bukan karena benci sedulurku..sing penting "podo sehat" kabeh.
Semoga lebaran tahun depan bisa kembali "new normal" busa melalui seperti biasa dengan berlebaran dan bersilaturahmi seperti lebaran umumnya, sesuai tradisi "culture" kita..
Lebaran tanpa mudik dan tanpa berkumpul bersama keluarga memang sangatlah berat. Tetap jaga jarak, kebersihan, masker, cuci tangan dengan sabun, hati-hati.
Bahkan shalat idul fitri 1441 h, sudah beredar banyak info, sesuai petunjuk pun bisa dilakukan sendiri dirumah. Sesuatu yang tak seperti biasa. Sesuatu yang tak mungkin dilalui saat "normal". Itulah yang terjadi.
Tapi itu yang bisa kita lalui melawan hari-hari berat penuh cobaan ini.
Namun demikian, ini harus dilakukan demi keselamatan bersama. "Keselamatan orang tua, sedulur, kerabat, handai taulan, dan sanak saudara tentu lebih penting dan harus menjadi prioritas kita semua,"
Tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
Semoga pahala berlipat dan kembali kepada kesucian setelah sebulan digembleng dalam kawah candradimuka ramadhan. Kembali fitrah dan taqwa. Melalui peningkatkan masuk dibulan syawal.
Taqabbalallahu minna wa minkum, ja’alana minal a’idin wal fa’izin."
Advertisement