Pentingnya Peta Jalan SMK PK dalam Pembelajaran Berbasis Projeck dengan Pendekatan Tefa
Penyusunan Peta Jalan atau Roadmap menjadi hal penting bagi
sekolah sebagai SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Penyusunan ini sesuai juknis
dari pusat, sistematis dan terintegrasi untuk empat tahun kedepan. Roadmap
atau yang disebut juga renstra (rencana startegis), RIPS (Rencana Induk
Pengembangan Sekolah) atau sejenisnya diartikan sebagai panduan atau rute jalan
(peta jalan) untuk menuju ke suatu tempat tujuan tertentu. Peta Jalan ini akan
dijadikan acuan, pedoman atau model dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran Sekolah
(RKAS).
Demikian disampaikan Suharto, S.Pd., M.Pd Kepala SMK Negeri 4 Kendal saat
membuka Workhsop Penyusunan Program Tahun 2021 dan Revisi Peta Jalan (Roadmap)
Tahun 2021-2024. Acara berlangsung dua
hari tanggal 6-7 Oktober 2021, di Aula sekolah tersebut. Sebagai Konsekwensi
ditetapkannya SMK PK menyesuaikan renstra dan akselerasi program dari Direktur
Jenderal Pendidikan Vokasi. Peta Jalan Pengembangan SMK Negeri 4 Kendal dibuat
dan dirancang sesuai hasil analisis potensi dan kondisi riil sekolah.
Dianalisis SWOT, disertai rumusan masalah, dan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
pelaksanaannya untuk disetujui dan disyahkan Cabang Dinas Wilayah XIII. Acara
dihadiri peserta yang tergabung dalam tim pengembang sekolah. Narasumber
Subagyo, S.Pd., M.Pd (Pengawas SMK Kabupaten Semarang, Drs. Langgeng Budiharso,
M.Si (Pengawas Pembina SMK Negeri 4 Kendal) dan dari pihak Industri hadir General
Manager PT Horison Grup, Arifandi.
Sebagai satu-satunya SMK Negeri Program Keahlian Kuliner di Kabupaten
Kendal, yang ditunjuk sebagai SMK PK, siap memenuhi kebutuhan pangsa pasar utamanya
bidang pariwisata, responsif mengimbangi dan mengantisipasi dinamika kebutuhan
tenaga kerja dengan meningkatkan kinerjanya. Utamanya pembelajaran berbasis projeck
rill, menghasilkan produk dengan pendekatan Tefa, dari mulai makanan ringan,
snack, sampai produk unggulan “Bantadu” (bandeng tanpa duri), yang siap
bersaing dan meramaikan pasaran. Packaging produk menarik dan dukungan pihak
industri, dunia usaha dan kerja (IDUKA) bersinergi dalam hal digital
marketing, sampai promosi untuk oleh-oleh dan kunjungan pejabat. Tutur
Arifandi selaku GM PT Horison sebagai industri mitra.
Tuntutan untuk dapat mengikuti
standar IDUKA yang dinamis, banyaknya
permintaan pesanan dari luar, promosi lebih lanjut dan dukungan orang tua peserta
didik, dalam izin untuk bekerja di sector pariwisata maupun kuliner di luar daerah.
Terbuka lebarnya wirausaha bidang kuliner, menjadi tantangan tersendiri.
Upaya yang dilakukan oleh SMK Negeri 4 Kendal untuk mempertahankan
keunggulan, dengan menggandeng keterlibatan
IDUKA dalam ruang lingkup penyelenggaraan pendidikan vokasi sesui ketentuan
pemerintah pusat diantaranya penyelarasan kurikulum, praktek kerja industri (prakerin) peserta didik
dan
magang guru,
guru tamu, uji sertifikasi
kompetensi peserta didik dan guru, penyerapan alumni di dunia kerja, riset terapan mendukung Tefa, dan
komitmen pemanfaatan CSR dari Industri mitra.
Workshop ini menjadii penting bukan hanya menghasilkan output roadmap
pedoman empat tahun kedepan. Namun sebagai titik awal diterapkannya
pembelajaran berbasis projeck riil dengan pendekatan Tefa. Sebagai konsekwensi
tuntutan IDUKA yang sangat dinamis. #Edy Siswanto