Oleh : Edy Siswanto
Guru penggerak sebagai bagian kebijakan pada Kurikulum Merdeka. Menjadi guru penggerak adalah sebuah tugas yang berat, namun sangat bermanfaat bagi pendidikan di Indonesia. Banyak materi yang didapatkan benar-benar baru. Belum pernah didapat saat bangku kuliah. Bahkan ditingkat S2 dan S3 juga tak pernah ada materi semacama itu. Kata teman yang tidak mau disebut namanya. Materi yang menginspirasi dan memotivasi untuk benar-benar "bergerak".
Beberapa teman merasakan manfaatnya. Bukan hanya karena imbalan menjadi GP akan diangkat menjadi pejabat pendidikan bukan. Beberapa teman yang sudah mendapatkan PGP bangkit dan berikreasi dalam pembelajaran di kelas.
Gebrakan Mas Nadiem ini patut diapresiasi. Jangan sampai berhenti disini. karena semata mengejar jabatan, abai terhadap kemajuan dan kompetensi peserta didik. Namun benar-benar akan berdampak pada peningkatan pembelajaran secara signifikan.
Bermula dari pengumuman Guru Penggerak angkatan 8, banyak pihak yang sudah menunggu lama, menjadi kecewa. Saat penulis hubungi penanggung jawab Program Guru Penggerak (Penjab) PGP Angkatan 8 Kabupaten Kendal, Eko H. Wiyatno. Beliau menjelaskan, untuk surat penerapan peserta dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Calon Guru Penggerak (CGP) sejumlah 28 org dan 5 PP itu yang akan mengikuti program PGP di angkatan 8, sementara sisanya 70 orang yang sudah ada di group ini dinyatakan telah lulus tahap seleksi dan sementara "di Parkirkan", yang nantinya akan mengikuti program PGP angkatan 9 dengan peserta prioritas.
Dengan alasan keterbatasan jumlah Pengajar Praktik (PP). Sejumlah 70 CGP yang belum terpanggil diangkatan 8 (Pelaksanaan programnya) akan dipanggil di angkatan 9 sebegai peserta prioritas dan tidak melalui tahapan seleksi lagi. Ujar Eko menjelaskan.
Ya istilah di "Parkirkan" ini baru penulis dengar utamnya dalam PGP, ternyata tidak hanya di angkatan 8 saja, ada parkiran PGP. Sebelumnya diangkatan 5, dan 7 pun ada Parkiran GP. Kurangnya dana dan Pengajar Praktik (PP) disuatu daerah, menyebabkan "terpaksa GP diparkir sementara" untuk kemudian ikut dalam PGP angkatan selanjutnya duh haha..
Yang jadi pertanyaan adalah kapan nih angkatan selanjutnya (Angkatan 9) mulai pendidikan? Penjabpun belum tahu dan tak bisa menjawab, duh semoga saja dalam satu tahun di tahun 2023 ini ya gaes haha..
Dilansir dalam laman PGP Kemedikbudristek, sebagai seorang guru penggerak, akan berperan dalam memotivasi dan membimbing para siswa dan rekan guru untuk mencapai hasil yang lebih baik.Berikut ini adalah beberapa keuntungan menjadi guru penggerak dalam bidang kompetensi yang akan kamu dapatkan.
Pertama, meningkatkan kemampuan kepemimpinan. Sebagai seorang guru penggerak, Bertanggung jawab untuk memimpin, memotivasi, dan mengarahkan para siswa dan rekan guru untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini akan membantu untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan yang kuat dan memperoleh pengalaman berharga dalam mengelola tim.
Kedua, memberikan kontribusi yang signifikan untuk pendidikan di Indonesia. Sebagai seorang guru penggerak, Dengan peran yang penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ketiga, membantu memotivasi dan membimbing siswa dan rekan guru untuk mencapai hasil yang lebih baik dan memperoleh kemampuan yang lebih baik dalam bidang akademis dan sosial. Mendapatkan pengalaman yang berharga
Keempat, mengajar sebagai guru penggerak juga memberikan pengalaman yang berharga dalam mengajar. Anda akan memiliki kesempatan untuk bekerja dengan siswa dari berbagai latar belakang dan memberikan pengajaran yang inovatif dan menarik. Hal ini akan membantu memperoleh pengalaman yang berharga dalam mengajar dan memperkuat keterampilan pengajaran Anda.
Kelima,. memperkuat koneksi dan jaringan, dengan berkumpul dalam pembagian kelas lintas jenjang jenis dan tingkatan pendidikan, memungkin belajar dan kolaborasi bersama, tukar fikiran dan memberi masukan. Terjelain komunikasi dan berbagi ilmu tentunya. Ini akan baik dalam menambah keilmuan bersama.
Sabar ya kawan dengan di "Parkirnya" 70 GP diangkatan 8 Kabupaten Kendal, ini pasti ada hikmahnya, dan selalu semangat untuk menjadi guru dalam kondisi apapun bukan karena iming-iming dan janji-janji sesuatu. Namun karena niat ibadah lillahi ta'ala semata mencerdaskan kehidupan bangsa, haha..Joss,,.